Setelah tanda tangan diatas materai dan diproklamirkan di warung Bi Eem, akhirnya Milea resmi menjadi pacar Dilan. Horeee..! Dan Jalan Buah Batu di Kota Bandung menjadi saksi kisah fiksi percintaan mereka. Dilan masih tetap unik dengan kekonyolannya, sedangkan Milea tetap bawel jika tahu Dilan masih suka berantem.
Novel ini merupakan kelanjutan dari Novel pertama yang berjudul Dilan dia adalah Dilanku Tahun 1990. Cerita masih menggunakan sudut pandang Milea sebagai orang pertama. Awal cerita masih menyuguhkan hari-hari yang indah untuk Milea. Dan Kang Adi juga masih tetap berusaha untuk membuat Milea terkesan, dengan sikap mengguruinya. Percikan konflik kecil muncul ketika Dilan dikeroyok oleh segerombolan orang yang dibilangnya sebagai agen CIA. Tapi sebenarnya para pengeroyok itu masih berhubungan dengan Anhar. Dimana dalam novel yang pertama diceritakan bahwa Dilan berantem dengan Anhar. Setelah dikeroyok, Dilan berencana untuk balas dendam, tapi karena info dari Piyan maka akhirnya Milea tahu tentang rencana Dilan. Ya bisa dibayangkan bagaimana khawatirnya Milea akan rencana Dilan. Akhirnya Milea berusaha untuk mencegah aksi Dilan, walaupun harus marah-marah dan mengancam akan memutuskan Dilan. Namanya juga Dilan, tentu ditanggapi dengan santai dan penuh canda.
Beni masih berusaha mengajak Milea untuk balikan, sedangkan disisi lain ada tokoh baru yang ganteng keturunan bule. Namanya Yugo Danois De Kemmeter. Yugo ini adalah saudara sekaligus teman masa kecil Milea. Kisah Milea dan Yugo berjalan baik hingga pada akhirnya satu kekhilafan Yugo membuat Milea marah besar. Gara-gara Yugo mencium Milea dibioskop. Hal itu membuat Milea shock dan merasa direndahkan harga dirinya sebagai seorang wanita. Dilan saja yang dianggap pacar resmi Milea, hanya bisa ciuman tangan. Yugo kok malah berani-beraninya nyosor duluan. Obrolan Bunda dengan Ibunya Anhar dalam cerita ini juga cukup menggelitik. Karakter Tokoh Bunda ini konsisten dengan gaya yang keren, apalagi ucapannya ke Milea :
“Tahu kemarin kamu ditampar Si Anhar, Bunda granat rumahnya!”
Nasib Dilan akhirnya harus mendekam di penjara. Bunda malah menyuruh polisi untuk menahannya selama seminggu, agar dia jera dan belajar tanggung jawab. Selain itu, Dilan juga harus dipecat dari sekolah karena perkelahiannya dengan Anhar. Bagi Milea ini merupakan salah satu pukulan yang berat. Dilan diberhentikan dari sekolah karena berusaha membela dirinya.
Jika di novel pertama lebih memfokuskan pada perjuangan Dilan dalam meraih hati Milea. Sedangkan dalam novel kedua ini justru sebaliknya. Novel ini lebih mengedepankan perjuangan Milea dalam menghadapi sikap Dilan. Rasa kesal Milea akan sikap Dilan yang acuh, tak mempedulikan nasihat Milea untuk tidak ikut-ikutan geng motor lagi. Bahkan meninggalnya Akew, yang juga teman sekolah Milea tidak dapat memberikan contoh untuk Dilan. Malah yang terjadi justru membuat gejolak kaula muda Dilan naik. Dan akhirnya Dilan harus berurusan lagi dengan polisi karena menyerang kelompok yang diduga sebagai penyebab meninggalnya Akew.
Mampukah Milea merubah Dilan untuk tidak ikut lagi dalam geng motor? Atau malah Milea yang menyerah dan tak tahan dengan sikap Dilan?
Kelebihan Novel :
Pidi Baiq masih menggunakan ramuan dan bumbu yang sama seperti di novel pertama, menyuguhkan kisah cinta anak remaja dengan segala suka dukanya. Animasi dari para tokoh membuat tampilan isi novel semakin menarik. Gaya bercerita yang konsisten dan sederhana membuat novel ini sangat memorable.
Kekurangan Novel :
Ada beberapa kejadian yang seharusnya bisa lebih di eksplor. Seperti kenapa sikap Dilan yang merasa tidak mau dikekang, padahal dia hanya diberi arahan untuk berbuat benar. Konflik cenderung monoton, untuk yang sudah membaca novel pertama.
Download Novelnya Dibawah ini :
0 komentar