“Hanya anak-anak yang tahu apa yang mereka cari”
Apa yang terjadi ketika seorang anak kecil menilai sikap dan mindset orang dewasa?. Sudah pasti akan menarik untuk dipahami. Cerita ini menggunakan formula kontradisksi sudut pandang anak-anak dengan orang dewasa. Kisah dari seorang pilot yang pesawatnya jatuh di Gurun Sahara. Dan tiba-tiba dikejutkan oleh suara dari seorang anak kecil, yang menyuruhnya menggambar domba. Sang pilot sendiri memiliki masa kecil yang buruk tentang menggambar. Dimana gambarnya tidak dapat diapahami oleh orang dewasa. Itulah awal perjumpaan sang pilot (tokoh Aku) dengan Sang Pangeran Kecil.
Le Petite Prince merupakan karya Antonie de Saint-Exupery tentang kehidupan. Fabel klasik ini mengandung kisah inspiratif yang membuat ceritanya masuk dalam kategori cerita terbaik sepanjang masa yang mendunia. Muatan isi yang sangat sederhana tapi berbobot menjadikan cerita ini tergolong everlasting. Terlebih bahasa yang digunakan cenderung satire. Sudah pasti banyak pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini. Beberapa ilustrasi gambar dari pengarang menambah kuat jalan cerita yang ingin disampaikan.
Gambar gajah didalam perut ular boa dikira gambar topi. Ini merupakan kritik terhadap orang dewasa yang tidak memahami sudut pandang seorang anak. Orang dewasa menyukai hal detail, berbeda dengan anak-anak yang cukup dengan kesederhanaan. Tapi jika dilihat dari gambarnya yang cukup detail untuk bisa dikatakan sebagai gajah, maka disinilah kritik terhadap para kaum dewasa yang terkadang meremehkan hal kecil, hanya karena hal kecil tersebut datang dari seorang anak kecil.
Ketika Sang Pangeran Kecil menyuruh menggambarkan domba, tokoh Aku terlihat kewalahan dan harus mengulang gambarnya tiga kali. Dari domba yang terlihat sakit ataupun tua. Pada akhirnya tokoh Aku menggambar sebuah kotak dan dia menjelaskan bahwa domba yang diinginkan Pangeran Cilik ada didalamnya. Disinilah Sang Pangeran Kecil memberi pelajaran tentang imajinasi. Dia mampu melihat domba meskipun yang ada didepan matanya adalah gambar kotak. Bahkan dia bisa mengetahui dombanya sedang tidur. Seperti yang dikatakan rubah pada Pangeran Kecil :
“It is only with the heart that one can see rightly, what essential is invisible to the eye”
Mayoritas orang menilai dari tampilan luar, seperti yang terjadi pada Astronom dari Turki. Dan sering kali orang dewasa menilai dari siapa yang berkata, bukan dari apa yang dikatakannya. Orang dewasa akan menilai suatu hal itu penting atau tidak jika hal tersebut bisa diukur dengan ilmu ataupun bersifat konkret. Sedangkan mereka akan memandang sebelah mata jika hanya sebatas ucapan ataupun khayalan. Penilaian terhadap sesuatu atau seseorang itu seharusnya seperti apa yang dikatakan Raja kepada Pangeran Kecil :
“Mengadili diri sendiri lebih sulit daripada mengadili orang lain”
Cerita ini semakin menarik ketika mengetahui bahwa tempat tinggal Pangeran Kecil adalah Asteroid B 612. Dimana tempat itu terdapat 3 gunung yang hanya setinggi lutut, satu bunga dan juga ada pohon Baobab. Pangeran Kecil ingin dombanya memakan pohon Baobab, karena dianggap merusak planet. Pohon Baobab adalah gambaran dari sifat negatif kita sebagai manusia dewasa. Dan bagi anak-anak pohon baobab adalah gambaran dari faktor lingkungan eksternal yang dapat mendistraksi tumbuh kembang mereka. Pangeran kecil mengajarkan kedisiplinan untuk terus membersihkan diri kita dan juga lingkungan kita. Keburukan itu seperti benih pohon Baobab. Jika kita terlambat untuk mencabut (menghentikan) maka hal tersebut akan terus tumbuh dan menghancurkan kita.
Anak-anak selalu penuh dengan rasa ingin tahu. Mereka akan melontarkan pertanyaan secara spontan. Dan hal yang membuat mereka gusar, ketika orang dewasa akan berusaha menjawab seenaknya atau bahkan cenderung membodohi. Seperti yang terjadi pada Pangeran Kecil ketika bertanya tentang fungsi duri pada bunga.
Kritik satire untuk orang dewasa bisa ditemukan ketika Pangeran Kecil berkunjung ke Asteroid lain. Di Asteroid 325 dia mendapati pemimpin yang menitahkan hal aneh, meskipun tampak masuk akal. Asteroid selanjutnya bertemu dengan orang sombong. Kesombongan bisa timbul karena sifat narsis kita sebagai manusia, mencintai diri sendiri terlalu berlebihan. Hingga membuat diri kita ingin selalu dipuji. Lalu di kunjungan ketiga, dia jumpa dengan orang yang mabuk untuk melupakan rasa malu karena dirinya adalah pemabuk. Selanjutnya dia bertemu dengan orang serius yang menghitung bintang di kunjungan yang ke empat, dimana bintang disini adalah gambaran dari uang ataupun kilauan emas yang membuat orang dewasa terlalu serius untuk mengumpulkannya. Sedangkan Asteroid 329 berisi penyulut lentera yang sangat menaati aturan. Seperti orang dewasa yang terlalu prosedural dalam membuat dan menjalankan aturan, tapi mereka lupa dengan efisiensi. Dan di Asteroid 330, Sang Pangeran Kecil bertemu dengan seorang geographer, yang tidak pernah mengetahui dan melihat langsung laut-gunung. Seperti katak dalam tempurung. Mengaku dirinya ahli tapi tidak pernah melakukan. Ada pepatah yang mengatakan “Mengunjungi Roma satu kali lebih bermakna daripada mendengarnya ribuan kali”.
Kita bisa belajar bagaimana seorang anak kecil memaknai suatu hubungan dari kisah Pangeran Kecil dengan Rubah ataupun dengan bunga. Bunga yang dirawat oleh pangeran kecil adalah gambaran dari orang yang kita sayang. Sikap baik ataupun buruk dari orang yang kita sayang, pasti diterima, jika sudah ada proses pertalian. Menerima setiap kelebihan maupun kekurangan. Seperti yang dikatakan Sang Pangeran Kecil : “Karena dialah yang kudengar keluhnya, bualannya, atau terkadang kebisuannya. Because she is my rose”
Mampukah sang pilot memperbaiki pesawatnya? Dan berhasilkah Sang Pangeran Kecil kembail ke asalnya?
Kelebihan Novel :
Masterpiece
Kekurangan Novel :
None
Download Novelnya Dibawah ini :
Pangeran Kecil - Indonesia (DOWNLOAD) The Little Prince - English (DOWNLOAD)
2 komentar